Diiringi suasana haru dan suara tercekat para kru, Sriwijaya akhirnya
secara resmi menghentikan operasi 10 pesawat terakhir Boeing B737-200
pada Jumat (23/8/2013) lalu. Acara pelepasan dilakukan di kantor
Sriwijaya Air di Cengkareng, oleh Direktur Utama Sriwijaya Air, Chandra
Lie. Selanjutnya, Sriwijaya akan mengganti pesawatnya dengan jenis
Boeing B737-300/ 400/ 500 W dan -800NG. “Kami dari Sriwijaya menghaturkan sangat terimakasih pada pesawat
ini. karena pesawat inilah cikal bakal operasional Sriwijaya hingga
kemudian berkembang besar seperti sekarang ini,” ujar Chandra Lie. Sriwijaya termasuk maskapai di tanah air yang paling besar
mengoperasikan pesawat jenis ini. Tercatat maskapai ini pernah
mengoperasikan 12 pesawat hingga kemudian tinggal 10 pesawat. Dari 10
pesawat itu, yang dimiliki Sriwijaya hanyalah 4 pesawat. Sisanya pesawat
sewa.
Enam pesawat sewa selanjutnya akan dikembalikan ke lessor. Sedangkan
empat pesawat yang dipunyai akan dijual. Menurut Direktur Komersial
Sriwijaya, Toto Nursatyo, pesawat B737-200 Garuda ini masih terhitung
baru. “Ada yang buatan tahun 1996,” ujarnya. Menurutnya, pesawat jenis
ini masih banyak digunakan di Afrika. Dan ke daerah itulah agaknya
pesawat Sriwijaya akan dijual.
0 komentar:
Posting Komentar